
Berita Bola – Wanita Iran sudah bisa menonton pertandingan sepakbola secara langsung setelah secara bebas diizinkan memasuki stadion untuk pertandingan pria untuk pertama kalinya dalam 40 tahun terakhir. Mereka menghadiri pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2020 di Taheran.
Wanita secara efektif dilarang masuk ke stadion ketika pria bermain sejak revolusi Islam 1979.
Iran mengalahkan Kamboja 14-0 dalam pertandingan tersebut yang disaksikan oleh 4.000 penonton wanita.
“Sesuai dengan janji Asosiasi Sepakbola Republik Islam Iran (FFIRI) dan permintaan eksplisit FIFA, perempuan Iran dapat menghadiri pertandingan,” lapor kantor berita resmi Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA) dikutip dari laman berita bola Fox Sports Asia.
Otoritas Iran tergerak untuk mengizinkan kuota tiket untuk dijual kepada wanita menyusul kematian mengejutkan Sahar Khodayari, yang kemudian dikenal sebagai “Gadis Biru” karena kepada tim Iran, Esteghlal.
Khodayari membakar dirinya sendiri bulan lalu setelah dipanggil untuk menghadapi tuduhan sehubungan dengan upayanya untuk memasuki stadion.
Iran adalah negara terakhir di dunia yang mencabut larangan terhadap wanita di pertandingan setelah Arab Saudi baru-baru ini melakukannya. Upaya untuk memungkinkan perempuan kembali ke stadion telah mengalami peningkatan sejak revolusi.
Iran bahkan melarang seorang wanita memegang tanda untuk negara itu ketika menghadiri Olimpiade Musim Panas pertamanya pada tahun 1988 di Korea Selatan.
Sejak awal 2018, setidaknya 40 wanita telah ditangkap dan beberapa dituntut karena berusaha memasuki stadion sepak bola.
Langkah untuk mengizinkan wanita menghadiri pertandingan dilakukan setelah ada tekanan dari FIFA, di mana FIFA mengancam untuk mengeluarkan Iran dari kualifikasi jika wanita tidak diizinkan untuk menonton di stadion.