Berita bola terbaru, Sabtu 7 Mei 2021 datang dari PSSI. Federasi Sepak Bola Indonesia itu mengatakan hanya menghapus sistem degradasi di Liga 1 musim ini. Namun PSSI tidak menghapus format promosi yang sebelumnya sudah ada.
Dimana dua tiket untuk naik kasta telah disediakan oleh PSSI bagi kontestan Liga 2. Jumlah ini berkurang satu dibandingkan musim-musim sebelumnya. Umumnya, tiga tim akan promosi ke Liga 1 menggantikan tiga klub yang turun kasta.
“Kalau terjadi tidak ada degradasi di Liga 1, nanti ada dua tim yang promosi dari Liga 2 sehingga jumlahnya menjadi 20 tim,” tutur anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, kepada media.
Meskipun Hasani mengatakan formula seperti ini hanya bersifat sementara. Namun jika dirasa pas, format 20 tim ini berpeluang dipertahankan dengan membahasnya di kongres tahunan PSSI pada 2022. Dimana perlu adanya amandemen andai mau mempertahankan situasi seperti ini.
“Kami akan melihat model musim ini akan bagaimana. Kalau memang mempunyai dampak positif, bisa kami pertimbangkan dibawa ke kongres tahunan PSSI pada tahun depan untuk diubah,” terang Hasani lagi.
“Apakah kami akan pertahankan dengan 20 klub atau kami kembalikan ke 18 klub. Sebab, akan ada perubahan Statuta PSSI nantinya jika format seperti ini dipermanenkan,” jelas mantan Komisaris PT Liga Indonesia Baru (LIB) ini.
Usulan penghapusan degradasi di Liga 1 musim ini disebutkan datang dari para peserta. Mereka mengajukan permintaan itu kepada PSSI karena faktor ekonomi. Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 3 Mei 2021 memutuskan bahwa Liga 1 2021/2022 tanpa degradasi untuk mengakomodir keinginan klub-klub.
Hasani menerangkan, kesekjenan PSSI menerima banyak surat dari tim-tim Liga 1 yang keberatan dengan adanya degradasi di musim ini. Pihaknya memahami kondisi itu sehingga mengabulkan permohonan tersebut.
“Ada banyak klub yang meminta kata kesekjenan PSSI. Namun, kami tak tanya satu per satu kepada klub. Sebab, secara insting pun saya sudah tahu,” kata Hasani,
“Saya kan juga menjalankan perusahaan. Sekarang, perusahaan mana yang tidak kesusahan? Saat ini, perusahaan yang berhasil itu yang menjual vaksin dan tes COVID-19. Jenis usaha lain semua kolaps. Apalagi klub-klub Liga 1 ini. Kami sadarlah. Apalagi anggota Exco PSSI ini banyak yang berasal dari klub. Mereka tahu situasinya,” jelas Hasani menjelaskan lagi.